PKS Kota Cilegon
CILEGON, BP – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, M Tahyar geram ketika mengetahui tentang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi Cilegon yang tidak mendapatkan pelayanan selama hampir 24 jam lebih dari dokter rumah sakit milik Pemkot Cilegon tersebut.
Politisi Fraksi PKS itu menyatakan, bahwa perilaku petugas rumah sakit yang dibiayai menggunakan uang rakyat adalah merupakan preseden buruk. Sebab, berulang kali petugas rumah sakit yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon itu mendapatkan keluhan dari masyarakat.
“Kalau memang ada pasien yang ditelantar selama 24 jam lebih, ini jelas kelewatan. Apalagi pasien itu dalam keadaan kritis. Seharusnya dokter dan petugas cepat bertindak dong, di rumah sakit itu kan ada dokter yang jaga selama 24 jam, masa tidak bisa menangani. Ini menyangkut nyawa orang,” tegas Tahyar, Jumat (13/4).
Sebetulnya, kata dia, pihaknya pun telah mengetahui secara langsung bagaimana pelayanan RSUD selama ini. Hal itupun terbukti pada saat dilakukannya inspeksi mendadak beberapa waktu lalu.
Bukan soal pelayanan, hasil sidak juga menemukan bahwa RSUD Panggung Rawi banyak terdapat fasilitas yang tidak digunakan secara maksimal.
“Waktu sidak beberapa anggota Komisi II sekitar tiga hari lalu, kami juga cukup kecewa dengan keadaan RSUD Cilegon. Selain itu ada saja keluhan warga. Dan juga banyak fasilitas yang tidak digunakan.
Bahkan ruang mayat malah jadi kantor, ini kan tidak benar, padahal anggaran sudah digelontorkan. Eh setelah itu ternyata ada pasien yang ditelantarkan, ini ironis,” tandasnya.
Terkait adanya pasien yang ditelantarkan itu, lanjutnya, pihaknya berjanji akan segera melakukan pemanggilan terhadap pihak rumah sakit untuk mengkonfirmasi langsung terkait hal itu.
“Nanti akan kami panggil pihak rumah sakit. Ini harus mendapatkan perhatian serius. Kepada masyarakat jangan segan mengadukan hal serupa ke DPRD jika benar mendapatkan pelayanan yang tidak manusiawi,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Panggung Rawi Cilegon, dokter Zainul Arifin hingga saat ini sangat sulit untuk dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi wartawan koran ini tidak pernah menjawab.
Diberitakan sebelumnya, pasien bernama Dinda Qurataini (delapan bulan) anak dari Ahmad Husaeni sempat ditelantarkan dokter RSUD setempat. Padahal pada saat itu pasien mengalami sakit yang sangat keritis karena mengalami kejang-kejang.
Kendati begitu, selama 24 jam lebih pasien tidak mendapatkan pertolongan dari dokter yang berada di rumah sakit itu. Karena khawatir mengacam keselamatan pasien, akhirnya orangtua pasien memindahkannya ke rumah sakit lainnya.(man)

Sumber : bantenpos-online.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Gabung PKS Cilegon

Nama :
Pekerjaan :
Alamat Lengkap :