BANTEN RAYA - Bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta (Haji) nekat berjalan kaki selama 2 jam lebih untuk
mengunjungi salah satu kampung yang terisolir di Cipede, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Minggu (5/7).
"Miris lihatnya. Mereka narik kabel listrik sendiri 1 kilometer dari Gerem (Kelurahan Gerem). Yang kasihan itu anak sekolah sebenarnya. Konturnya naik turun," kata Helldy kepada Banten Raya.
Helldy menjelaskan, ia awalnya penasaran mendengar ada kabar suatu wilayah, yang penduduknya pindah, dan hanya menyisakan empat kepala kjluarga (KK). Helldy bersama Sanuji kemudian mencoba melihat dengan membawa bantuan berupa sembako.
"Kesulitan mereka saat musim panas itu kekurangan air, dan untuk listrik dari Gerem kurang lebih satu kilometer dengan biaya sendiri," jelas Helldy.
Menurut Helldy, meski jumlah penduduk tak begitu banyak, seyogyanya mereka tetap warga Kota Cilegon. Helldy juga menemui anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), dimana anak-anak tersebut jalan kaki cukup jauh untuk mengenyam pendidikan.
"Kalo hujan digendong orangtua untuk sekolah. Kita juga cukup ngos-ngosan. Tapi kembali lagi, banyak dan dikitnya KK di sana, itu merupakan warga Cilegon," tutur Ketua DPW Berkarya Provinsi Banten tersebut.
Lebih lanjut Helldy menjelaskan, Kampung Cipede bagus untuk hiking atau olahraga lainnya, serta bisa dijadikan untuk obyek pariwisata alam, karena pemandangan yang mengarah ke wilayah perkotaan cukup bagus.
"Kalau ada akses air yang baik, mungkin kalau ada perkemahan bagus di situ. Tapi harus dibenahi dulu di situ. Saya sedih itu anak SD jauh jalan kakinya dibandingkan daerah pegunungan lainnya kan bisa akses motor, atau mobil," ungkapnya.
Helldy yang menyerap aspirasi bu-ibu, sangat menyayangkan akses jalan yang buruk.
"Masuknya wilayah Pabean, tapi aksesnya harus lewat Kecamatan Grogol dari Cikebel Atas. Yang miris itu untuk ke sekolah jalannya sangat jauh dan berupa jalan setapak pulang pergi sekitar 2 jam perjalanan," tuturnya seraya menamabhkan bahwa sebelumnya di kampung itu ada 20 KK dan saat ini tersisa 4 KK. (marjuki)
Posting Komentar