Wakil Ketua DPR RI Ledia Hanifa menegaskan Kartini melawan kesewenangan kebijakan yang terjadi pada zamannya, melalui tulisan, yaitu melalui surat-surat yang dikirimkan kepada para sahabatnya di Eropa.
“Ada dua cara dalam melakukan Perubahan Sosial, yaitu melalui Kebijakan Publik dan Pembangunan Masyarakat. Kartini menulis untuk mengubah kebijakan. Karena hanya dengan itulah, ia bisa melawan,” jelas Ledia dalam Diskusi Publik ‘Inspirasi Kartini dan Kepeloporan Perempuan’ yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Selain berjuanh lewat tulisan (pendidikan), menurut Ledia, adalah Kartini juga dikenal sebagai pendiri sekolah perempuan, pemberdaya ekonomi perempuan (ekonomi), dan hingga pemberdaya pengrajin ukir Jepara.
“Oleh karena, Kartini ingin membangun kematangan pematangan bagi perempuan yang akan membangun peradaban. Perempuan mandiri bukan untuk lepas dari keluarga, tapi lepas dari ketergantungan penjajah,” tegas Legislator PKS sejak tahun 2009 ini.
Oleh karena itu, Ledia berharap inspirasi Kartini tidak hanya dipahami sebagai bagian perjuangan perempuan.
“Tapi, Kartini juga memperjuangkan hal-hal yang mendasar yang sepatutnya dimiliki Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Merdeka,” harap Ledia.
Selain Ledia, turut hadir dalam acara ini sebagai narasumber, yaitu KH Jazir ASP (sejarawan), Wirianingsih (Kepala Bidang Perempuan dan Ketahanan DPP PKS), dan Muhammad Ikhsan (Asdep Pemberdayaan Masyarakat Kemen-PPPA; dengan diisi keynote speech oleh Tifatul Sembiring (Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI).
Sumber : fraksipks.or.id