Nama : Muhammad Asro Mulyono, A.M.d
Pendidikan : D3 (Universitas Diponegoro)
Riwayat Organisasi :
- Pendiri dan Pembina FKPRM (Forum Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid) se-Rawa Arum
- Ketua PUK Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan dan Umum
- Pendiri dan Pembina APMC (Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Cilegon)
- Wakil Ketua PPSC (Paguyuban Pemuda Sumur Wuluh dan Cikuasa) Kel. Gerem Cilegon
- Dewan Penasehat LSM Koppling (Komite Pemuda Peduli Lingkungan) Cilegon
- Dewan Pembina LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Cahaya Cilegon
Riwayat Politik :
- Anggota Partai Keadilan 1998
- Kabid. Kaderisasi PKS DPC Kec.Grogol Cilegon 2002
- Ketua Unit Dakwah Sekolah DPD PKS Kota Cilegon 2004
- Kabid. Kepemudaan DPD PKS Kota Cilegon 2005
- Kabid. Kewirausahaan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup DPD PKS Kota Cilegon 2006
- Sekjen PKS Kota Clg 2009
- Ketua Umum PKS Kota Cilegon 2010-sekarang
Aktivitas :
- Dakwah (perbaiki diri, keluarga dan masyarakat)
- Sosial politik (dengan membangun kesadaran sosial penuh empati agar masyarakat melek politik sehingga ikut berperan aktif di lembaga sosial dan di parpol dengan berbagai kegiatannya)
- Ekonomi dan LH (pengentasan kemiskinan dengan cara pemberdayaan masyarakat untuk usaha mandiri dan advokasi buruh untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan di samping turut menjaga kondisi LH yg sehat dan nyaman)
Rekaman Wawancara Tim Media PKS Kota Cilegon dengan Kang Asro :
Sebagai bagian dari kota Cilegon, apa yang menjadi perhatian Kang Asro terhadap kondisi Cilegon?
Yang memprihatinkan dari kondisi Cilegon selain masalah infrastrukturnya yang belum optimal, masalah pengangguran dan kemiskinan juga masih tinggi di Cilegon. Ini patut kita cermati bersama setelah empat belas tahun Cilegon memisahkan diri.
Tentang masalah pengangguran, menurut Akang seberapa parah kondisi Cilegon?
Masalah pengangguran di Cilegon ini kan cukup memprihatinkan. Meskipun Cilegon kota industri. Bahkan ratusan industri ada di kota ini, kenyataannya tingkat keterserapan tenaga lokal masih sangat rendah. Ini menyangkut daya saing dan tingkat pendidikan di Cilegon juga. Industri jelas membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Jika kompetensi itu tidak dapat dipenuhi dari dalam CIlegon sebetulnya menjadi sebuah kewajaran jika industri pada akhirnya menyerap tenaga kerja dari luar. Saya kira pemkot juga perlu memperhatikan kualitas pendidikan di Cilegon juga sehingga melahirkan lulusan yang handal.
Kang Asro juga aktif di politik dan dunia buruh, apa sebenarnya yang menjadi harapan buruh di Cilegon?
Ada beberapa konsen kami, antara lain mengenai upah sektoral. Perlu ada standarisasi sektor bidang industri di kota Cilegon. Kami banyak mendapat tuntutan dari rekan-rekan mengenai perlunya upah sektoral ini. Selanjutnya masalah upah minimum regional (UMR), ternyata di beberapa perusahaan masih ada buruh yang mendapat upah yang tidak layak. Makanya kita mendorong para buruh untuk bisa tergabung dalam serikat pekerja. Karena disitu mereka nantinya hak-hak mereka diperjuangkan.
Seperti beberapa waktu lalu kita mempertemukan buruh Outsoursing PT. KS yang tergabung di FSPBC (Federasi Serikat Pekerja Baja Cilegon) dengan Dirut PT. KS. Kita lakukan mediasi lewat Aleg kami yang di DPR pusat, DR. Zulkieflimansyah. Kita juga advokasi karyawan PT. Unggul Indah Cahaya Tbk, sebanyak 70 lebih untuk mendapatkan haknya bergabung menjadi anggota Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan dan Umum (SPKEP).
Apa lagi masalah yang terkait industri, Kang?
Selain masalah infrastruktur guna menunjang tumbuh suburnya investasi dan industri di Cilegon, Pemkot juga perlu memperhatikan masalah AMDAL terkait industri. Jangan sampai industri tidak ramah lingkungan. Pencemaran lingkungan, ekplorasi berlebihan semisal galian C juga perlu diawasi ketat. Jangan mudah berikan izin karena ada iming-iming hadiah. Jadi jangan sampai ada cerita nelayan sekarang tangkapan ikannya sedikit karena laut sudah tercemar limbah industri.
Posting Komentar