REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anis Matta menyatakan persoalan yang menimpa ditubuh PKS mesti dijadikan
pelajaran dan menjadikan sebagai kekuatan baru menyongsong Pemilu 2014.
"Bisakah
kawan-kawan sekalian mengubah persoalan yang ada saat ini menjadi
kekuatan kita pada 2014 nanti, " kata Anis di depan ratusan kader dan
simpatisan dalam rapat koordinasi akbar serta silaturahim PKS di Hotel
Sahid Makassar, Minggu.
Anis juga menyampaikan beberapa hal
terkait dengan kepemimpinan dan kelompok yang sudah sukses dimana mereka
dapat bangkit dan menjadikan persoalan menjadi kekuatan besar dan
berhasil mendapatkan kemenangan.
Hal itu menyusul pada kasus
dugaan suap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, kasus impor daging
sapi yang mencapai Rp1 miliar dengan melibatkan importir sapi dengan
melibatkan jaringan internasional.
"Kita hentikan seluruh situasi
yang tidak baik ini, mari kita ubah menjadi sebuah cerita baru yang
akan dikenang di 2014. Dan Insya Allah kita tidak perlu waktu lama untuk
membebaskan Indonesia. 2014 adalah waktu dimana kita akan menulis
cerita baru kesuksesan," ucapnya kepada kader yang berjibaku di tempat
tersebut.
Pada kesempatan itu pun dideklarasikan ikrar kader PKS
se-Sulsel untuk memenangkan PKS di Sulsel pada pemilu 2014 mendatang.
Ikrar diwakili Ketua DPD PKS se-Sulsel dan dipimpin Ketua DPW PKS Akmal
Pasluddin. Seluruh kader yang berada dalam ruangan juga mengikuti
pembacaan ikrar itu.
Hadir pula sekjen DPP PKS Taufik Ridho,
legislator PKS DPR RI Andi Rahmat, Fahri Hamzah, Tamsil Linrung, Ketua
DPW PKS Sulsel Andi Akmal Pasluddin dan sejumlah elite DPP PKS lainnya
ikut duduk bersila di panggung sambil menonton video penangkapan mantan
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq digiring petugas Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Bahkan ratusan kader PKS Sulsel yang juga duduk
bersila menonton video tersebut tampak hening menyaksikan tayangan
seputar penangkapan mantan presiden PKS itu melalui tiga layar lebar
yang terpampang di ballroom hotel Sahid Makassar.
Posting Komentar