Namanya ustadz Hilmi atau KH Hilmi Aminuddin. Beliau dianggap misterius
karena tiba-tiba jadi pusat perhatian pengamat politik Islam di sini.
Para pengamat ingin tahu siapa dia sebenarnya dan ada apa dibalik
kepemimpinannya sebagai ketua Majelis Syuro PKS - lembaga tertinggi PKS.
Orang menganggap dia tidak punya sejarah tapi kenapa tiba-tiba bisa
memimpin lembaga legislatif partai Islam terbesar ini. Apakah dia
otentik?
Saya menyarankan semua orang untuk berkenalan dengan
beliau karena beliau suka bergaul, dia menerima semua tamu yg mau
berjumpa dan sharing. sempat nyantri di tebuireng (pesantrennya Gus Dur)
yg sekarang dipimpin Gus Sholah (adiknya Gus Dur) s.d. tahun 1958 lalu
sekolah kejuruan tahun 70-an akhir sempat mengenyam pendidikan di saudi
Arabia dan mendapat gelar dalam bidang syariah (Licence, Lc). Lalu
pulang berdakwah. Masa-masa itu adalah masa sulit. Karena gerakan
masyarakat sipil sangat dibatasi. Orde baru melakukan represi luar biasa
sampai pertengahan 90-an. Di tengah situasi itulah ust Hilmi terus
bergerak menghadapi represi negara, termasuk dgn mendekam dalam penjara
sebagai tahanan politik.
Kepada saya beliau pernah menceritakan
berbagai penyiksaan yang diterima, saya sarankan beliau menulis buku,
tapi beliau belum merespon.
Tapi, waktu memang obat mujarab, situasi
dunia saat itu telah memungkinkan tumbuhnya semangat baru di kalangan
pemuda utamanya kampus. Di sanalah Ust Hilmi membangun jaringan kerjanya
bersama anak-anak muda yg juga marah dengan represi orde baru dan juga
"global injustice". Bersemailah dakwah kampus sejak awal 80-an dan
menjamurlah jilbab di awal 90-an beserta atribut Islam lainnya. Ini efek
lain orde baru.
Lanjut soal Ustadz Hilmy, jadi gelombang reformasi
98 adalah kesempatan. Itulah yang dibaca oleh beliau dan beberapa senior
yang saya lupa ketemunya persis kapan, tapi setahu saya sebelum
Soeharto jatuh. Kelebihan beliau karena mau mendengar yang di bawah.
Sudah sering saya dengar nama beliau sebelumnya tapi gak pernah jumpa.
Nampaknya waktu itu memang tidak mudah. Sampai suatu hari saya kaget
karena dalam ketegangan kita, penampilan beliau santai, rileks, tajam,
analitikal, luas dan senang kalau kita berikan tulisan/paper. Cara kerja
beliau betul-betul jauh dari persepsi orang tentang figur santri masa
itu; rasional, terencana dan disiplin pada lembaga. Kalau dikasi
buku/paper, beliau baca dan digarisbawahi dan mendiskusikannya secara
mendalam. Beliau belajar cepat. Kepribadian terbuka semacam inilah yang
disalahpahami oleh banyak orang dan melahirkan tuduhan macam-macam,
termasuk intel, dll.
Kepribadian macam ini pulalah yang
menyebabkan mudahnya beliau bekerjasama dengan banyak orang, menjahit
jaringan perjuangan. Saya berkesempatan mendampingi beliau berjumpa
banyak jenis manusia, mulai utusan Partai Komunis China dan Hugo Chaves,
sampai pejabat USA juga.
Mendampingi perjalanannya ke luar
Negara, kesan yang timbul adalah beliau sangat mudah beradaptasi, tidak
ada kakunya dan terbiasa dengan suasana metropolis. Ini juga bisa
menjadi salah paham karena banyak yg ingin tetap melihat kyai itu gagap
dan canggung. Mereka ingin kyai tetap kuno/kolot. Ustdz Hilmi kalau
diajak bicara soal apapun akan luas; sejarah atau dinamika kontemporer.
Jiwanya wirausaha, senang bongkar pasang mobil. Kalau ke rumah beliau
kita kaget karena selalu ada bengkel. Dan kalau ada yang jual mobil
bekas, dia bongkar, diperbaiki, dan dijual lagi. Kesenangannya pada
mesin mobil ini sering menjadi ilustrasi-nya dalam menerangkan kerja
jamaah (organisasi) dan cara kerja da'wah. Jadi, PKS tumbuh dengan
persepsi kelembagaan dan operasional yang modern. Partai ini dibiasakan
hidup dalam tradisi organisasi modern.
Para pendahulu partai
ini, termasuk KH rahmat Abdullah selain membesarkan kadernya, tetapi
membiasakannya tunduk pada kerja lembaga. Anda boleh besar dan populer
tetapi kewibawaan struktur jangan anda kurangi. Itulah tradisi yang
diwariskan pimpinan PKS ini ke depan.
Dan selanjutnya saya akan
bicara soal pengaruh Abduh, Afghani dan Albanna. (Bagus kita nonton
"sang pencerah" sebagai selingan nanti kita akan temukan apa yang
mempertemukan mereka dan bagaimana mereka memberi pengaruh kepada dunia
Islam termasuk Indonesia. kita juga bisa mulai dari Al Mawardi (abad
8M), Al Ghazali (9M) atau Ibn Taimiyah (11M) dalam bidang pemikiran
politik.
Al Afghani lahir tahun 1838M di Afghanistan, mempelajari
berbagai ilmu dan dalam usia 20 tahun sudah mulai terlibat dalam
pemerintahan. penguasaan ilmunya yang luas membuatnya diangkat menjadi
penasehat penguasa Afghan saat itu hingga menjadi PM dari Muhammad Azam
Khan, tapi penjajah Inggris yang sudah mulai campur tangan tidak suka
dengan Afghani yang menyebabkannya meninggalkan Afghan menuju India
tahun 1869. India juga sedang dikuasai inggris, tahun 1871 afghani tidak
betah dan pindah ke Mesir, sambil mulai meninggalkan politik. Kegiatan
intelektual Afghani di Mesir berpengaruh luas tetapi ia akhirnya
berpolitik dan mempengaruhi berdirinya partai al Hizb al Wathani.
Bahkan, dengan partai ini Afghani mendorong penggulingan penguasa
Khedewi Ismail dan berkerjasama dgn putra mahkota Tawfiq. Tapi, Afghani
diusir dari Mesir tahun 1879, juga karena tekanan Inggris pada penguasa
baru itu. Afghani akhirnya menuju Paris. Sepuluh tahun di Eropa, Afghani
mencatat keterlibatan yang luas dalam berbagai politik. Di Paris dia
juga bertemu Abduh.
Singkat cerita, Afghani adalah tokoh yang
paling berpengaruh, mungkin karena keterlibatannya yang luas dalam
politik Islam. Tahun 1889 Afghani diundang oleh Khalifah Sultan Hamid II
untuk menjadi penasehatnya, Afghani wafat di istanbul 1897. Afghani
tidak sempat masuk abad 20 (kurang 3 tahun) tetapi mengaruhnya sangat
menonjol pada para pembaharu setelahnya. Sekarang lanjutkan sedikit ke
tokoh-tokoh lainnya dan nanti kita lihat pengaruh keseluruhannya pada
dunia Islam termasuk kita. Pertemuan itu merubah Abduh dari kecendrungan
sufi kepada kecendrungan haraki (pergerakan) dan dari kecendrungan
sempit lainnya. Ingat dialog ketika ketika KH A Dahlan pulang haji yang
pertama? Ia membawa majalah "al Manar" yang kelak diteruskan al Banna.
itu salah satu inti dari pembaharuan Afghani, Abduh yang kelak
diteruskan Rasyid Ridha dan al Banna, melawan kejumudan umat.
Masa-masa
pembaharu ini diwarnai oleh ketertindasan ummat oleh kaum kolonial dan
kebodohan yang luar biasa. Rasionalitas meluas. Kita belok sedikit
kepada "Sang Pencerah", apa yg mencemaskan para ulama kauman pada
awalnya? Otoritas agama yg dilawan. Pembaharuan abad 21 ditandai oleh
kebangkitan internal ummat Islam di mana-mana yg memiliki 2 sasaran;
penjajah dan otodoksi. Para pembaharu ini memang banyak yg tidak sepakat
dengan cara melawan penjajah, tapi soal pendidikan mereka sepakat.
Dalam
"Sang Pencerah" skenario di dominasi oleh peristiwa internal ummat. KH A
Dahlan banyak meluruskan TBC(taqlid bid'ah churafat). Kyai Dahlan
digambarkan mengusulkan perubahan arah kiblat sebagai simbolisasi
penggunaan pengetahuan dan menolak taqlid. Dahlan menuai tuduhan kafir
dan mushollah tempat kiblat baru dimulai dirubuhkan oleh otoritas agama
yang mapan. Dahlan hampir menyerah dan meninggalkan kauman, merasa bahwa
dia tidak mendapat dukungan setelah langgarnya dirobohkan. Langgar
kauman berdiri kembali dan da'wah tidak surut. Dahlan mundur dari
jabatan khatib Masjid Besar dan pergi haji lagi. Dahlan mengajarkan
kalimat kaum pembaharu "Islam asing di mata kaum muslimin", militansi
menguat dan kematangan bertambah. Tapi penampilannya berubah memakai
baju priyayi jawa dan bergabung dengan Boedi Oetomo. Mengajar Islam di
sekolah priyayi budi oetomo lahir atas keprihatinan yang sama. Bedanya
hanya mereka berjarak dengan suara kaum santri, Dahlan menjembataninya.
Dahlah
telah mencerahkan ummatnya tentang keterbelakangan berabad-abad dan
membangkitkan bangsa ini dari perasaan lemah. Dahlan membangunkan umat
dari ketakutan akan kemajuan barat dan menuduh modernisasi sebagai
kafir. Kita nyaris kehilangan kepercayaan diri di tengah kemiskinan dan
kebodohan ummat di hadapan kaum kolonial yang nampak hebat. Dahlan
mengajak membaca Ali Imran: 104 (tentang perlunya kaumpembaharu) yang
mengajak pada kebaikan dan mencegah yg mungkar. Lahirlah sebuah gerakan
pembaharuan yang fenomenal sejak 1912 diberi nama Muhammadiyah artinya
"pengikut Muhammad".
Tahun 1912 kira-kira apa yang terjadi
dengan Abduh, Ridha dan al Banna pendiri ikhwan? Dan bagaimana dia
mempengaruhi abad 20? mereka membentuk organisasi dan majalah bernama
"al urwah al wustqa". Tulisannya menentang imperialisme di dunia Islam.
Urwatul Wutsqa juga berisi rancangan perjuangan bahkan revolusi. Karena
itu umurnya hanya 8 bulan (18 edisi). Barat takut.
Sepulang ke
mesir th 1889, Abduh dipercaya menjabat menjadi hakim dan akhirnya
menjadi mufti negara sampai wafat th 1905. Rasyid Ridha yg lahir th 1865
di Tripoli bertemu Abduh th 1882 di Beirut. Pergumulan mereka
melahirkan kesepakatan. Rasyid Ridha yang sangat kagum pada Abduh dan
Afghani menganggap penerbitan Urwatul Wutsqa perlu diteruskan, maka
lahirlah "majalah al manar" yg copy-nya di bawa kyai Ahmad Dahlan
sepulang haji pertama tahun 1888. Inti keyakinan Abduh pada pendahulunya
adalah :
a) pembangunan Islam hanya bisa jika kembali kepada qur'an dan sunnah. b) kolonialisme harus dilawan di segala bidang dan
c) mengakui kemajuan barat dalam bidang sains & teknologi.
Maka,
Hasan al Banna, pendiri al ikhwan al muslimun sangat terpengaruh kepada
3 serangkai (Afghani, Abduh dan Ridha). Majalah dan tafsir "al manar"
yang adalah masterpiece dari 3 tokoh pendahulu itu dibaca al Banna dgn
disiplin, al Banna lahir di abad 20 (1906) dan jauh lebih muda dari KH
Ahmad Dahlan (1868), meski keduanya membaca "almanar". karena itu
sedikit banyak, apa yang terjadi pada KH Ahmad Dahlan juga terjadi pada
al Banna. Bedanya pada kecendrungan organisasinya. Ikhwan menginspirasi
seluruh dunia Islam dalam gerakan pan Islamisme meneruskan khotbah
Afghani. Sementara itu, Muhammadiyah yang lahir 16 tahun lebih awal
tidak memiliki beban Pan Islamisme. Itulah sebabnya Ikhwan sampai saat
ini dianggap sama dengan Hizbut Tahrir yang mengkampanyekan
kekhalifahan. Padahal para ulama Ikhwan itu beragam dan memilliki
pemikiran yg dinamis, termasuk menganggap tidak ada konsep negara agama.
Di Indonesia, di bawah rezim otoriter. Kaum muda memerlukan ide
dan rumusan tentang perlawanan atas hegemoni Negara, maka ide ikhwan
lebih mudah mempengaruhi. Sistem usroh misalnya pernah dicoba di semua
mesjid kampus yang besar. Bahkan Ustadz Hilmi menyampaikan kepada
presiden SBY secara terbuka bagaimana usroh itu diadopsi dalam
kaderisasi PKS. kalau ada pertanyaan, apakah PKS terpengaruh Ikhwan,
maka kita mengatakan bahwa hampir tidak ada gerakan Islam yang tidak.
Dibandingkan Ikhwan, ustadz Hilmi lebih mungkin dituduh wahabi
sebagaimana juga tuduhan kepada muhammadiyah karena beliau sekolah di
Saudi. Tetapi, semua orang sekolah di mekkah, termasuk pendiri NU &
Muhammadiyah. Sebagai ilustrasi: KH Ahmad Dahlan & KH Hasyim Asy’ari
(pendiri NU) memiliki guru tetap di Makkah (Syaikh Ahmad Khatib al
Minangkabawi).
Ustadz Hilmi sering katakan bahwa kita ini adalah
kelanjutan dari semua pejuang yang pernah meletakkan batubata pada
rumah masa depan kita sekarang, apakah dia dipengaruhi oleh NII atau
gerakan Islam lokal. Maka yang benar adalah beliau memberikan pengaruh
sejarah gerakan Islam versus pemerintah di negeri ini. Memang tidak
pernah mulus betul. Pergesekan abadi. Sekarang tiba saatnya hentikan
konflik ideologi & politik aliran dan memulai itikad bersama bangun
negeri. Jika melihat PKS, maka Ustadz Hilmi mengajak semua pihak
bersatu. Koalisi dibuka dengan siapapun sesama anak bangsa. konflik
adalah warisan kolonial & pembodohan yang hasilnya mereka nikmati
berabad-abad sudah saatnya kita hentikan.
Ada 2 jenis konflik yg
ditinggalkan para penjajah. Konflik ideologi & perbatasan. Pertama
PR internal dan yang kedua external. Kita akan kehilangan tenaga jika
kebebasan kita hari ini dipakai untuk saling usil. Demokrasi kita pakai
cari makan aja. Kita bangun kekuatan rakyat, kita perkuat etos kerja dan
kewirausahaan sehingga negara jadi punya kekuatan.
@fahrihamzah
Tags
Tokoh Partai
Posting Komentar